Rabu, November 18, 2009

Dream

Senang rasanya terlepas dari belenggu yang kualami selama di proyek.
Kuputuskan aku tidak ingin terlibat hingga memikirkan proyek yang tak jelas masa depannya. Aku ingin bebas mengejar impianku.
Kuputuskan aku akan menjadi desainer dan mandiri. Terlepas dari bayang bayang orang tuaku.
Awalnya dari iseng iseng menggambar seperti yang seringku lakukan dahulu. Dari pada nganggur gak kerja..
Aku YMan sama sahabatku Ami. Kuberitahu ke dia kalo aku mau bikin usaha. Tapi karna gak punya uang banyak, kubilang mau buka toko online. Si Ami ngasi semangat dan sangat mendukungku bahkan ia memintaku untuk menggambarkan kebaya. Karna gak pernah bikin kebaya, aku jadi penasaran. Aku cari tahu semua hal mengenai kebaya. Mulai dari desain, material, upah jahit, payet, dan kisaran harga sebuah kebaya. Ternyata tidak ada patokan pasti soal harganya. Semua tergantung selera, kerapihan, kerumitan, serta jenis material yang dipakai.
Ami bilang desainku bagus dan perlu dikembangkan. Ami menyarankan agar aku mencoba dulu membuat 1baju sebagai sampel dan bisa dijadikan promosi. Sarannya sangat bagus dan kulakukan.
Aku jadi keranjingan mendesain baju dan kuputuskan untuk mewujudkan karyaku.
Aku pergi menemui mantan guru jahitku, mbak Anie. Aku dan dia bertukar pikiran mengenai desainku. Dia memberikan saran yang bagus. Aku suka sarannya. Dan aku pun mengirim kain dan desainku ke kakak sepupuku untuk dijahitkan.
Kalo mbak Anie jahitannya lebih mahal dibanding kakak sepupuku. Sehingga untuk mbak Anie khusus untuk menjahit baju pesta dan kebaya. Kalo kakak sepupuku baju santai dan baju kerja.
Sebelumnya aku lakukan studi kelayakan bisnis. Apa bisnis ini sudah layak untuk dilakukan atau tidak. Dan berapa kira kira keuntungan yang akan kuperoleh nantinya. Karna itu aku mau melakukannya.
Kata Om Bob "Lakukan saja."
Semalam papa nasihat tentang banyak hal. Apa yang aku ingin lakukan? Mau jadi profesional atau berbisnis?? Kalo profesional ambil S2 dan pajak. Tapi kalo mau jadi pembisnis harus terjun langsung ke bisnis. Jangan jadi peragu. Papa bilang ada hadis tapi gak tau benar atau tidak, kekayaan berada 5% di profesional (bekerja untuk orang lain) dan 95% di bisnis (pemilik perusahaan).
Mama sangat khawatir akan anak anaknya. Mama takut anak anaknya belum ada yang siap dan mandiri kalo papa pensiun. Aku pun sadar diri aku memang belum siap 100% banyak yang harus dipelajari lewat pengalaman bukan buku kuliah...
Karna itu aku mau mencoba dan memiliki toko online.
Siang tadi kubuat konsep websiteku. Rasa ingin tahuku sangat besar akan pembuatan website. Berapa harganya, fasilitasnya apa aja, bagaimana cara pembayarannya, aman atau tidak, dll. Aku ingin websiteku menggambarkan diriku.
Papa nanya aku lagi apa. Kubilang saja lagi bikin konsep.
Papa senang dan mendukungku. Sempat aku khawatir papa gak mengijinkanku untuk menjadi desainer. Beliau bilang bagus. Dengan membuat konsep, otak kita bekerja lebih keras, adanya keinginan yang ingin dicapai, dan pasti akan terbuka jalannya. Karna itu semuanya harus dilakukan sendiri. Biar tau caranya, kesulitan yang dihadapi, dll.
Aku bilang aku uda ngjalanin semua itu. Aku pun uda buat kesepakatan sama guru jahitku. Dia pun setuju untuk membantu.
Papa bilang tapi kamu jangan sampe membuka pasar untuk orang lain. Buka pasar untuk diri kita sendiri. Jangan terlalu mengumbar karna gak enak kalo gak jadi.
Aku uda bilang sama mbak anie semuanya dan dimulai dari yang pahitnya.
Papa bilang bisnis dilakukan dengan BMW artinya biaya, mutu dan waktu. Dengan itulah kita akan bisa lebih dari yang lainnya. Jangan mau jadi orang rata rata harus lebih tinggi lagi tingkatannya kalo mau sukses.
Aku setuju dan senang karna papa mendukungku.
Tapi aku sedih karna mama tidak mendukungku. Dia terlihat marah dan tidak suka. Mama mungkin lihat kain yang aku beli.
Mama bilang, ngapain kamu beli kain norak itu. Gak bisa dipake dan gak akan pernah dipake. Lihat kain batiknya, gak ada yang dibikin. Buang buang uang aja kamu kerjanya. Punya uang sedikit langsung dihambur hamburkan. Mbok yaa ditabung!
Aku langsung tak bisa ngomong apa apa lagi. Sedih dan gak bersemangat. Ini sama kaya dulu waktu mau memilih kuliah jurusan apa. Aku mau desain, mama mau aku masuk ekonomi, akuntansi. Ajaibnya aku masuk managemen. Yaa asih sama sama ekonomi lah...
Gak taulah harus gimana.. Jadi aga males juga jadinya bikin website. Gak semangat lagi...
humpff..

Pengikut